10 Pemain Muda Terbaik Serie A

10. Simon Kjaer (Palermo), 20 tahun


Belum banyak orang tahu nama Simon Kjaer. Tapi, sepak terjangnya dalam membantu pertahanan timnya boleh diperhitungkan. Sebelum hijrah ke Palermo dari Midtjylland, pemain Denmark itu sempat ditaksir Real Madrid.
Namun, Midtjylland menolak tawaran El Real. Meski demikian, ia mengaku kecewa karena Midtjylland menolak pinangan dari kubu Santiago Bernabeu.
Sepak terjangnya di tanah Italia mulai tampak. Sejumlah klub ternama kini mengincarnya. Sebut saja AC Milan, Juventus, Manchester United dan Roma yang ingin mendapatkan tanda tangannya.

9. Sokratis Papastathopoulos (Genoa), 20 tahun


Direkrut Genoa sejak 2008 silam, ia telah menjalani 82 kali pertandingan dengan torehan dua gol. Pemuda asal Yunani ini bisa dibilang sudah memangku beban cukup berat di timnas. Pasalnya di umur yang terbilang belia itu, ia dibebankan menjaga pos pertahanan tengah.
Disebut-sebut, perekrutan Papastathopoulos jadi sebuah perjudian karena cukup berisiko dengan memasang anak muda di pusat pertahanan. Namun, anggapan itu sirna ketika ia cepat beradaptasi dengan tim barunya itu. Ia telah menyatu dengan tempo permainan yang diterapkan Pelatih Genoa, Gian

8. Nestor Fernando Muslera (Lazio), 23 tahun


Didaulat sebagai pengganti Angelo Peruzzi justru tidak membuat Muslera ketar-ketir. Justru performanya bersama Lazio membuat ia cukup tampil percaya diri.
Meski di awal-awal musim Lazio cukup berspekulasi atas pemain mudanya itu, tapi di akhir musim lalu ia benar-benar memperbaiki diri dan memanfaatkan kesalahan untuk dijadikan sebuah pelajaran.
Imbasnya ia dipanggil timnas Uruguay untuk menjaga tiang gawang pasukan Amerika Selatan tersebut. Direkrut sejak 2007 lalu, Muslera telah menjalani 24 rangkaian pertandingan. Tidak hanya itu, Manchester United mencium bakat mantan pemain Montevideo Wanderers tersebut

7. Ignazio Abate (AC Milan), 22 tahun


Beroperasi sebagai bek kanan membuat Abate menjadi lebih dewasa dalam menjalankan tugasnya. Bersama Milan, ia telah melakoni tujuh kali pertandingan musim ini.
Mungkin ia hanya seorang pemain yang terbilang muda di pasukan Rossonerri. Meski begitu ia tidak lantas menjadi lambat beradaptasi. Justru ia membuktikan pantas diperhitungkan di pasukan Leonardo.
Di pinggir kanan lapangan, ia piawai mematikan serangan lawan dan mengembalikan si kulit bundar ke tengah lapangan atau memberi umpan apik ke depan.
Pemuda asal Italia ini juga sudah memiliki tugas mulia, yaitu membela bangsa dan negaranya. Tercatat 19 kali ia membela timnas Italia U-21 dan mengemas dua gol.

6. Sebastian Giovinco (Juventus), 22 tahun


Pemain plontos ini sempat digadang-gadang sebagai pengganti Alessandro del Piero. Namun kenyataannya, Pelatih Ciro Ferarra tidak lantas percaya dengan bakat yang dimiliki anak ini dengan tidak diberikan kesempatan bermain.
Ia terkenal kecil dan lincah. Dengan kekurangan tubuhnya itu Formica Attomica justru dengan mudah mengolah bola dan mengumpan sehingga menjadi gol. Mungkin belum banyak orang tahu kalau selama ini ia mengenakan sepatu nomor 4.

5. Mauro Zarate (Lazio), 22 tahun


Lagi, pemain muda Lazio menjadi bahan pembicaraan Serie A. Meski dibilang baru menjadi anggota Lazio, akan tetapi ia sudah memiliki banyak penggemar.
Di awal musim ini, ia direkrut dan telah menyumbang dua gol dari lima penampilannya. Striker yang dijuluki 'El Pibo De Haedo' itu sempat disanjung pelatihnya, Davide Ballardini.
Menurut Ballardini, Zarate bisa menjadi pemain terbaik di dunia. Stiker bernomor punggung 10 itu juga sudah menorehkan catatan manis untuk Argentina U-20. Dari lima kali bermain, penyerang bertinggi 176 cm itu sudah menyumbang dua gol.

4. Davide Santon (Inter Milan), 18 tahun


Awal musim ini Inter memperpanjang kontraknya di usia yang cukup belia, 18 tahun. Tampaknya La Beneamata sudah tidak ragu lagi menambah durasi bermainnya di Giuseppe Meazza.
Sempat dimainkan di Liga Champions, Santon mendapat banyak pujian. Pasalnya ketika Inter berhadapan dengan Manchester United, banyak kalangan mengatakan Cristiano Ronaldo tidak berkutik dibuatnya.
Cantiknya permainan di lapangn hijau membuat pujian datang padanya. Sebut saja pelatih timnas Italia, Marcello Lippi yang mengatakan, "sebuah takdir yang mengingatkanku kepada Paolo Maldini." Selain itu Pelatih Inter, Jose Mourinho tak ketinggalan memuji anak asuhnya ini.
Dengan sebutan 'Il Bambino', Mou percaya pemain mudanya itu memiliki keseimbangan, kecepatan, ketenangan, berkah, fleksibilitas, bermain taktis dan tidak gugup bermain di bawah tekanan.

3. Edinson Cavani (Palermo), 22 tahun


Bergabung dengan Palermo 2007 lalu silam, ia sukses mencatatkan tinta emas. Hal itu sesuai statistik yang menunjukkan grafik bagus. Bermain dalam 81 pertandingan, cavani telah mencetak 24 gol. Maka tak heran kalau ia di digadang-gadang sebagai pemain yang memiliki masa depan cerah.
Meski baru berusia 22 tahun, tapi ia memiliki kecepatan, teknik, duel udara dan semangat juang tinggi ketika berada di depan gawang lawan. Maka tak ayal, pemain Argentina itu dijuluki 'El Matador.' Melihat performa matangnya, Juventus melirik striker itu dan akan menjadikannya 'The Next Amauri'.

2.Claudio Marchisio (Juventus), 23 tahun


Bermain apik kala menghadapi Irlandia membuat Marco Tardelli mengatakan pemain Juventus itu bukan lagi sebuah prospek, tapi sudah menjadi pemain besar. Namanya mencuat ketika ia tampil dalam lanjutan babak kualifikasi Piala Dunia. Dengan gol yang ia sumbangkan untuk Azzurri, ia lantas disebut-sebut sebagai pahlawan baru Italia.
Besar di Juve membuat Marchisio menjadi gelandang yang cukup diperhitungkan daya tempurnya di tengah lapangan hijau. Sempat dipinjamkan ke Empoli, pemain 23 tahun itu kembali ke Juve meski sejak awal musim belum pernah bermain.

1. Stevan Jovetic (Fiorentina), 19 tahun


Winger Fiorentina ini belakangan menjadi bahan pembicaraan panas para pemerhati sepakbola. Melalui duo golnya ke gawang Liverpool, nama Jo-Jo menjadi mencuat.
Bukan cuma itu, sejumlah klub besar coba mengamati permainan pemain yang memiliki rambut keriting itu dan ingin mendapatkan tanda tangannya. Menanggapi rumor tersebut, Manajemen Fiorentina langsung mengeluarkan pernyataan yang cukup membuat klub besar Eropa bungkam.
"Jovetic dijual? Sama sekali tidak!". Mungkin pernyataan sikap itu yang membuat Real Madrid dan Manchester United mengurungkan niatnya.
Sempat digadang-gadang sebagai pengganti Kaka di Milan oleh Manuel Pellegrini, membuat kubu La Viola memasukkan buy-out klausul yang cukup besar untuk pemuda asal Montenegro tersebut.

Sumber: kaskus.us

Lebih baru Lebih lama